saat kalimahkalimah takzim dalam kitab
membangunkan dalam dengkur beku
ada airmata matahari
mengkristal di kedua sudut matamu
aku tangkap di sudut subuh buta
dalam langkah kakimu yang tak juga rampung
padang jalanjalan bagi anakmu kau cahayakan
kau abaikan seluruh luka
mengemas seluruh risalah kelahiran
catatan yang jadi nujum disekian usia
meski kau tak menghitung waktu bersiasat
mengabaikan wangimu
bertaruh dengan orang orang besar
beradu cepat dikerumunan orang orang pasar
antara bulan yang kabur di penggorengan
kau terus menyusun mimpi yang berhamburan
membuat terang rumah yang kau amanatkan
ibu kau juga kartini
ibu yang lebih dari puisi
maaf
aku gagal memperlihatkan puisi sejati.
0 comments:
Posting Komentar