Untuk anggota JAFUSY ( Jaringan Fundamentalist Sastra BOYOLALI )INDONESIA
dalam ruang mimpi hitam,
putih menciumi anak anaknyai,
seakan lupa akan luka,
desahpun menampar perih luka menganga,
berputih tulang tulang pecah ,
nafas satu pada retak jantung sang pecandu,
wahai ladang anggur yang lahir sebelum waktu,
helai tangan selalu pucat memuja ekstase,
pasrah menghantam pada dinding
yang meninggalkan muka dan jalan kosong,
begitu pekat mengingatkanku pada darah......ya darah
bergumpal awan hitam berderai tangis batu,
sedang sesiang itu berarak wajah pasi ,
bening yang semakin hilang buram.................
putih menciumi anak anaknyai,
seakan lupa akan luka,
desahpun menampar perih luka menganga,
berputih tulang tulang pecah ,
nafas satu pada retak jantung sang pecandu,
wahai ladang anggur yang lahir sebelum waktu,
helai tangan selalu pucat memuja ekstase,
pasrah menghantam pada dinding
yang meninggalkan muka dan jalan kosong,
begitu pekat mengingatkanku pada darah......ya darah
bergumpal awan hitam berderai tangis batu,
sedang sesiang itu berarak wajah pasi ,
bening yang semakin hilang buram.................
0 comments:
Posting Komentar