Raden Wahyu Samudra 20 Februari jam 17:40 Balas
Untuk anggota JAFUSY ( Jaringan Fundamentalist Sastra BOYOLALI )INDONESIA
malam adalah sekais rejeki
gelanggang dunia nyata bagi manusia tak diakui
melambai dipojok lampu merah
berkubang dalam remang-remang mempromosikan diri
AYAH,
mampukah aku menjadi sepertimu ?
lakon kehidupan tanpa pamrih
bekerja tak lelah,mendidik tak usai
perwujudan sesosok pengayom sejati di hadapan anak-anakmu
sedang diriku apa ya ayah ?
aku cuma sekedar pria setengah wanita.
IBU,
dulu aku adalah janin dikandungmu
bayi suci kidung pengharapanmu
maafkan aku ya ibu, yang t'lah lancang menodai kemuliaan peranmu
kini jiwa perempuanku,
merambah berkuasa atas jasad kelelakianku
TUHAN,
inikah ketentuan-MU
tanda-tanda akir jaman dari-MU
dengan lahirnya manusia sepertiku
maklhluk miskin moral,hanya berbekal ilmu oral
jauh dari hingar bingar kaidah agama
tak beretika juga tak berharga
binasakan aku ya tuhan,
jika hidupku adalah sejulur tangan kemaksiatan
namun,pabila asa masih sempat mengetuk pintu taubat-MU
adakah,segelintir pengampunan dari-MU.
mandikan jasad & ruhku ditelaga kautsar-MU
note:
aku pun ikut menangis kawan...
jangan berkecil hati,kau juga manusia layaknya kami..
segeralah kembali kejalan ilahhi,
semoga masih ada pengampunan bagimu..
gelanggang dunia nyata bagi manusia tak diakui
melambai dipojok lampu merah
berkubang dalam remang-remang mempromosikan diri
AYAH,
mampukah aku menjadi sepertimu ?
lakon kehidupan tanpa pamrih
bekerja tak lelah,mendidik tak usai
perwujudan sesosok pengayom sejati di hadapan anak-anakmu
sedang diriku apa ya ayah ?
aku cuma sekedar pria setengah wanita.
IBU,
dulu aku adalah janin dikandungmu
bayi suci kidung pengharapanmu
maafkan aku ya ibu, yang t'lah lancang menodai kemuliaan peranmu
kini jiwa perempuanku,
merambah berkuasa atas jasad kelelakianku
TUHAN,
inikah ketentuan-MU
tanda-tanda akir jaman dari-MU
dengan lahirnya manusia sepertiku
maklhluk miskin moral,hanya berbekal ilmu oral
jauh dari hingar bingar kaidah agama
tak beretika juga tak berharga
binasakan aku ya tuhan,
jika hidupku adalah sejulur tangan kemaksiatan
namun,pabila asa masih sempat mengetuk pintu taubat-MU
adakah,segelintir pengampunan dari-MU.
mandikan jasad & ruhku ditelaga kautsar-MU
note:
aku pun ikut menangis kawan...
jangan berkecil hati,kau juga manusia layaknya kami..
segeralah kembali kejalan ilahhi,
semoga masih ada pengampunan bagimu..
0 comments:
Posting Komentar