http://paradeciptakarya.blogspot.com/atom.xml7TQ5GW3HXHM7

Pages

Kiriman dari :JAFUSY ( Jaringan Fundamentalist Sastra BOYOLALI )INDONESIA

Serigala Sajak Sh Awi 18 Februari jam 3:24 Balas
ULAH CANDU SI JANDA
Untuk anggota JAFUSY ( Jaringan Fundamentalist Sastra BOYOLALI )INDONESIA

Melepas dingin dengan kopi hitam gula batu, Ganes dan Awi memilah kealpaan hari ini di warung sebelah UMBUL KENDAT ( tempat terapi batin lewat air pemandian ) . “ kenapa kau diam “ Tanya GAnes pada Awi. Awi meletakkan kembali cangkir kopi “ Aku tadi melukai ular, sewaktu mengusirnya dari pekaranganku “ . “ BODOH….! Perlakukan hewan dengan baik, anggap mereka guru alammu “ tegas GAnes. “ Ya aku tau, ketika ada yang tidak beres dengan alam hewanlah yang pertama kali merasakannya “ sahut Awi sambil mematik korek. Menyembul kepulan putih asap rokok dari mulut Ganes “ alam jika tidak beres hewanlah yang gelisah dan pasti menunjukkan perilaku aneh, ya jadi harus dijaga “ . “ hmm….kita jaga mereka, mereka jadi alarm bahaya yang hidup “. Dengan gemetar bapak tua dating dari UMBUL KENDAT lalu duduk “ Bu, the hangat satu sama nasi goring “.

Pembicaraan Ganes dan Awi mengundang jiwa penasaras bapak tua. “ Dik, boleh gabung “ pinta Bapak tua . “ silahkan “ serentak Ganes dan Awi menjawabnya. “ dik tiada cela dari perbincangan kalian, kalian mengutamakan keseimbangan alam dan manusia” kata bapak tua. Dua pemuda itu mengangguk sembari menikmati rokok dan tahu goreng. “ ini pak tehnya , mereka berdua itu suka yang alami pak, tapi tetap tidak melangggar kaidah agama,kayaknya …? “ sela pemilik warung. Menerima dan meletakkkan the hangatnya bapak tua berkata “ Bu, nasi gorengnya gak jadi, lagi asik nih sama mereka “. “ gini dik, aku mau curhat sama kalian , di daerah saya tidak ada yang berani menasehati saya, jadi saya minta pendapat kalian, maklum saya termasuk orang terkaya di daerah saya “ seloroh bapak tua. Serentak dua pemuda itu memandang bapak tua dengan pandangan sinis. Ganes membisiki Awi sesuatu “ dari sabang sampai merauke “. Mengangguk tanda mengerti arti bisikan itu ( semua orang berbeda-beda sifatnya ).” Teruskan pak “ pinta Awi . “ masyarakat sekitar saya bulan-bulan ini memandang sinis pada saya, seperti pandangan kalian saat ini “. “ maaf pak, kami menangkap gelagat sombong pada bapak “ tangkis Ganes . “ oooo…yang tadi ,maaf keterusan” sangggah bapak tua. “ betul..betul ..BETUL…sedikit tidak enak disantap “ sahut Awi. Tanpa komando kedua pemuda tertawa lalu diikuti bapak itu.

Menghentikan tawa bapak tua kembali bicara “ sekarang serius, biarkan aku selesai bicara, nanti kalian tanggapi, beberapa bulan ini pandanga masyarakat terhadap saya berubah jadi tidak mengenakkan, bahkan ada yang buang muka, kalo ada yang tersenyum pun terlihat terpaksa. Aku berpikir ini karma menikahi Anggi janda miskin tapi cantik masih bahemol lagi.padahal sebelum itu semua baik-baik saja.toh, perilakuku sebelum dan sesudah menikahi Anggi sama saja.baik tidak ada cela, rajin pengajian, sering membantu kesusahan. Bagaimana ini? Menurut agama tidah salah dan sesuai aturan. Tapi tetap aku dikucilkan masyarakat. Nah bagaimana pendapat kalian “ bapak tua berhenti bicara. Mereka bertiga hening sejenak memikirkan masalah itu. Mereka terlarut hingga sebatang rokok sudah habis terhisab.

Ganes mengambil sebatang rokok dan memberikan bungkusnya pada Awi “ rokok “. Dengan sigap Awi mengggapai rokok itu “ oke “ . berapa janda yang ada dilingkungan bapak “ Tanya Ganes. “ banyak dik “ jawab bapak tua singkat. “ ketemu alas an masyarakat memandang sinis bapak, anda pemilih, banyak janda nikahnya sama yang cantik,ya….manusiawi sih..! tapi masyarakat gimana lagi, pandai mencari kekurangan yang lain “sumpul Ganes. “ jadi mereka kecewa “ usut bapak. “ ya ..jelas…nikah pilih-pilih…..nafsu manusiawinya banyak nih pak “ canda Awi. Habiskan sisa the dan tercengir sedikit “ Bu, the nya tambah, sama miliknya adik berdua ini” . “ ya pak “ jawab ibu pemilik warung sambil mengambil gelas the dan dua cangkir kopi kosong. “ silahkan mas makan yang kalian suka nanti saya yang bayar. Kata-kata kalian nylengit tapi intinya aku ngerti…bagus” kata bapak tua.

Masing-masing sudah habis rokok sebatangminuman baru dating. “ habiskan gorengannya,jam segini jarang ada yang dating…nanti saya diskon “ sela pemilik warung, keluarkan jrus pamungkas penjualan. “ siap Bu, sudah gratis dikasih diskon lagi…” sambar Awi. Seisi warung terbahak-bahak seperti empat sekawan lagi manggung lawak. Sembari mendinginkan minuman bapak itu tandaskan pertanyaan “ lalu aku harus berbuat apa ? “ . terburu membungkam mulut Ganes Awi menjawab dengan dengan wajah setengah tersedakdan mengacungkan tangan kirinya “ biar aku kasih solusinya “. Awi melepas tangan dari mulut Ganes dan Ganes menyahut “ solusimu pasti gila…edan…tapi patut dicoba…cepat katakan “ . AL...HAMDULLILLLAH, gini pak teruskan poligami bapak, tapi beri unang bulanan 2 janda di sekitar bapak....yang bener-bener membutuhkan lho...! " . " unsur darimana itu ? , surah apa?, ayat berapa? " tanya bapak. " inih...!....kalo bapak tanya itu saya tak bisa...lha bapak lebih ahli daripada saya, 2 janda tadi yang diberi uang bulanan untuk menepis anggapan miring masyarakat sekitar bapak, gak perlu melibatkan Al QUR'AN untuk memecahkan masalah ini....bagi saya QUR'AN terlalu suci untuk masalah semudah ini " jawab Awi. Ganes mengusap rambut dari depan kebelakang " bener-bener jurus edan...ki gendeng sableng sulama, tapi patut dicoba" hentikan gerakan tangan dengan memangku dagu sambil keheranan. " ya pak, kodok saja kami jadikan ilmu gendeng...dia terus berdoa...waktu doanya terkabul yaitu hujan turun dia terus berdoa ...tambah keras lagi....KUNG KAONG...KUNG KAONG.....KAN BERARTI DOA ITU TAK KENAL BERHENTI MESKI LAMPU MERAH " kata Awi. jam 2 malam tawa terlepas lagi.sambil tertawa bapak tua menjawab " Ya..hahaha...aku dengar tadi....ya sudah aku coba DUUU...A JANDAMU....DULU. mendengar jawaban tadi dua pemuda dan ibu pemulik warung terpingkal-pingkal. dengan mengagetkan pemilik warung berlari sambil berkata " kebelet pipis mas ". bersamaan gelak tawa terdengar suara keras " TREEERT...TE..TE...DUT....DHUOT " TAWA KETIGA PENGUNJUNG WARUNG MENGGILA " AWI berseloroh " TAWANYA JANGAN ATAS BAWAH BU " serentak gelak tawa diwarung semakin menjadi-jadi.pukul 2.30 akhirnya mereka menyudahi pertemuan itu dan berencana melanjutkan perbincangan minggu depan.

seminggu sekali ketiga lelaki itu berkumpul di warung dekat UMBUL KENDAT setelah terapi batin. sudah enam bulan tak terasa persahabatan mereka semakin erat. pada pertemuan minggu ketiga bulan keenam dijadikan bapak tua sebagai evaluasi dari saran Awi terdahulu. bapak tua merangkul sambil memiting Awi " wi...1 saranmu membikin aku miskin, makin hari ekonomi keluargaku makin turun " Awi melepaskan rangkulan bapak tua dan berkata " kenapa pak, cerita yang gamblang nuh..." . " ada apa ? " Ganes ikut nimbrung. " uang bulanan untuk dua janda ....saran Awi dulu, senang sih masyarakat sudah kembali suka sama saya hanya dalam waktu enam bulan...sudah seperti mauku....TAPI..!ekonimi keluargaku tambah memprihatinkan, gimana nih? " Awi langsung menjawab pertanyaannya " kan keinginan bapak terkabul, sikap masyarakat sudah baik sama bapak...aku kan pandai pak ". " IYA, tapi hartaku habis gelap terbitlah miskin " gerutu bapak tua. " gini pak, aselinya....uang bulanan untuk dua janda itu sifatnya amal..tapi hati bapak tidak ikhlas..bapak harapkan WAH dari masyarakat.ya itulah yang bapak dapat. PA..DA..HAL.. rejeki itu datang dan pergi adanya du tangan TUHAN. rejeki datang dari ridho NYA. nah, ridho itu datang karena beramal dengan ikhlas tanpa harapan satu apa kecuali ridho TUHAN... sekarang pikir dengan saran saya dan yang bapak alami selama enam bulan ini ...!" jelas Awi. " baru kali ini Awi waras.." cengir si Ganes. mikirnya rehat dulu, mau minum apa " tanya ibu pemilik warung. " masih setia sama yang dulu-dulu bu " jawab Awi. Ibu pemilik warung bergegas membuatkan setu teh hangat dan dua cangkir kopi gula batu. bapak tua yang masih memikirkan pertanyaan Awi tak hiraukan Awi dan Ganes yang asik bercanda sambil makan tahu, tempe dan bakwan goreng. selang 10 menit bapak tua menggebrak meja warung " KETIWASAN, aku sia-siakan amalku..Wi kamu gembel ..tidak katakan sebenarnya tujuan dari saranmu, kalo saja dikatakan dari dulu.. pasti aku dapat ridho TUHAn dan rejekiku menumpuk banyak...dan masyarakat pasti baik sendiri sama aku atas kuasa TUHAN... wedus kau wi ". dengan wajah serius Ganes menyahut " itu cara kami pak, kami tidak pernah belajar dari buku tapi belajar dari pengalaman " . " jika tidak pernah melakukan kesalahan tidak mungkin bisa mengetahui dan memperbaiki suatu kesalahan " tambah Awi. " ya...ya..benar kalian memang setan yang baik " kata bapak tua.

perbuncangan mereka larutkan tiga jam di warung. waktu sudah menunjukkan pukul 1.30. bapak tua membeberkan satu rahasia lagi " kalian sudah tau anakku berumur empat bulan, dia beruntung sekali dapat ASI dari empat ibu, dua istriku dan dua janda ". Awi terkaget-kaget dan bicara " itu positifnya pak...tapi hati-hati anak bapak kelak punya beban yang terlalu berat..harus berbakti pada empat ibu..burat sekali ntuh , serahkan pada satu ibu saja, yang ASInya paling besar dan bermutu " . " benar pak, ringankan beban anakmu kelak " dukung Ganes. " wah ini ilmu baru...tapi tidak aku telan langsung..biar aku pikir dulu daripada kebablasan seperti saran Awi dulu, ya sudah sudah jam 1 lebih nih anakku butuh belaian bapak " sela bapak tua. " WIH...." serentak dua pemuda itu menggoda. " bapak mami nih " canda awi. " kalian nih...bu berapa semuanya ?" bapak tua memotong canda mereka. " kopi dua Rp 3000, teh satu Rp 1000, gorengan 10 habis Rp 5000, jadinya.....?!?" ibu pemilik warung berpikir. " SETUJUH RIBU " sahut awi. ibu pemilik warung menjawab " waduh rugi aku dik ". " ya dah gak pa pa, sama pelanggan rada seperti kalian saya IKHLAS............." tawa terlepas mengakhiri perjamuan ilmu amal akibat ulah candu milik si janda

0 comments:

Posting Komentar

 
7TQ5GW3HXHM7