http://paradeciptakarya.blogspot.com/atom.xml7TQ5GW3HXHM7

Pages

Catatan: PROSA KEMENANGAN SD SARASWATI 6 DENPASAR

Malam begini sunyi. Hanya jengkrik melantunkan nyanyian malam, mengantar duta-duta SD Saraswati 6 Denpasar menuju peraduan. Sebab esok mereka harus berperang, berjuang mengharumkan nama, mengharumkan keluarga, mengharumkan almamater tempat mereka menuntut ilmu.

Seolah hanya sekejap perjalanan sang dewi malam. Kokok ayam jantan bersahut-sahutan mengusik kesunyian itu. Kehidupan di kota Singaraja mulai bangkit dari tidurnya. Sayup-sayup terdengar suara klakson dan deru mesin dari kejauhan. Dalam keremangan ibu-ibu menggendong bakul di punggung menuju pusat bangkitnya kehidupan. Para pejuang duta almamater itu pun mulai menggelian. Mereka tak hendak membiarkan sejengkal waktu merayap meninggalnyannya. Mereka bangkit dari ranjang peraduan.

Perlahan, mentari pagi menyinari Singaraja, menghangatkan suasana. Tak mau terlena dari hangtnya pagi, para duta bergegas mandi, bersalin dengan seragam rapi, dan tak lupa sarapan pagi, sambil mengisi amunisi (belajar). Jam keberangkatan tiba, dengan semangat dan rasa percaya diri mereka melangkah menuju zona peperangan (tempat lomba), Undiksa Singaraja.

Satu pleton pasukan yang terdiri atas 15 siswa SD Saraswati 6 Denpasar berjuang dalam ajang Olimpiade Matematika dan Sains di Undiksha Singaraja. Kemenangan memang sedikit terbayang di depan mata, ketika melihat sportivitas mereka di hadapan lawan sebelum berperang (berlomba).

Lonceng pertarungan pun berdentang. Mereka memasuki medan perang dan menyusup ke dalam pos-pos masing-masing. Tahap (babak) pertama dimulai. Selama 2 jam mereka mengatur strategi memeras otak, mengutak atik posisi lawan (soal) dengan tingkat kesulitan tinggi. Tanpa mereka sadari, sangkakala senja (akhir babap pertama) berbunyi. Mereka keluar perlahan dari pos penyerangan dan pertahanan (ruang lomba), kembali ke barak (luar ruanga). Tak sabar, mereka menyerbu pimpinan pasukan (guru pendamping) untuk melaporkan hasil pertempuran. Pemimpin pasukan menerima laporan dengan teang dan bijaksana sambil menenangkan sekaligus memberi semangat kepada para pasukan itu sehingga mereka pun tenang, nyaman, dan kembali percaya diri.

Dalam peristirahatan, sambil kembali mengisi perbekalan (makan siang) seraya menghibur diri dengan berbagai permainan, sambil menikmati keindahan zona perang (areal kampus Undiksa). Untuk sementara mereka melupakan suasana perang tadi dan yang akan datang berikutnya.

Lewat tengah hari, berita diumumkan (Pengumuman 20 besar lolos ke babak final) di hadapan 380 peserta, di dampingi para komandan pasukan (guru pendamping) disertai rakyat (orangtua siswa) dari seluruh zona pertikaian (se-Bali). Hati mereka pun berdebar menunggu berita itu. Dalam berita (pengumuman) dinyatakan 20 orang lolos menuju zona perang selanjutnya. Di antara ke-20 pasukan itu, tercatat 3 di antaranya berasal dari kompi (sekolah) SD Saraswati 6 Denpasar.

Pk 14.30, ke-20 pasukan yang lolos pada tahap pertama, mulai berperang dalam zona final. Pada zona ini kemampuan mereka benar-benar diuji, baik keterampilan teknis maupun kemampuan strategis (kemampuan berpikir). Selama tiga jam mereka bertarung baik kemampuan strategis (tertulis) maupun kemampuan teknis (praktek). Sungguh sebuah perang (ujian) yang memerlukan stamina yang sangat prima. Tembakan dan gempuran terus berlangsung tanpa henti selama tiga jam itu.Hingga akhirnya sangkakala perang berbunyi, tanda perang harus dihentikan.

Pukul 18.00 berita (pengumuman) kemenangan diumumkan Di sinilah mulai dipahatkan sejarah baru yang diciptakan oleh pasukan dari kompi SD Saraswati 6 Denpasar. Seorang prajurit dari SD Saraswati 6 Denpasar dinobatkan memperoleh gelar Juara I, berhak atas Piala Tetap sekaligus meraih Juara Umum sehingga berhak atas Piala Bergilir + hadiah lainnya. Penghargaan ini diraih oleh Kadek Putri Paramita Abyuda.

Seorang prajurit dari kompi SD Saraswati 6 Denpasar juga meraih penghargaan Juara IV sekaligus meraih penghargaan The Best Teori, atas nama Putu Kresnadinata; serta seorang prajurit lagi, meraih prestasi Finalis Peringkat 17 atas nama I Wayan Manacika. Semuanya berasal dari Peleton Kolas VIA Kompi SD Saraswati 6 Denpasar.

Selamat kepada ketiga pasukan tempur yang pantang menyerah. Mereka pun disambut ucapan selamat dengan tambur dan gong kemenangan sampai di Kompi SD Saraswati 6 Denpasar. Sekali lagi selamat, selamat, selamat. Kalian telah mengharumkan nama SD Saraswati 6 Denpasar (Penulis: I Made Sarjana, dikembangkan dari tulisan SD Saraswati 6 Denpasar Berjaya tulisan Ida Bagus Astawa, Amd.)

0 comments:

Posting Komentar

 
7TQ5GW3HXHM7